Tuesday, May 12, 2020

ANALISIS KELAYAKAN BISNIS/INVESTASI

Pada kesempatan artikel kali ini, gua mau berbagi hal yang cukup menarik bagi para wirasusahawan. karena artikel ini akan membantu para wirausahawan mencari bisnis yang cocok untuk kalian jalankan sebagai pemula. tentu kalian tidak ingin usaha/bisnis yang kalian jalankan akan kandas di tengah-tengah jalan kan? so, disini mungkin kalian akan menemukan sesuatu yang baru yang akan mengubah pola pikir kalian saat ingin memulai menjalankan ide bisnis. semoga artikel ini bermanfaat.


Topik artikel kali ini adalah Analisi Kelayakan Bisnis/Investasi. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis menurut Kasmir dan Jakfar (2003) adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan atau usaha yang akan dijalankan, untuk menentukan layak atau tidaknya suatu bisnis dijalankan. Singkatnya, pemikiran dasar atas usaha yang akan dijalankan, apakah akan berjalan dengan sukses atau gagal. Agar investasi bisa menghasilkan tingkat pengembalian yang diharapkan di masa mendatang, investor harus melakukan analisis kelayakan investasi terlebih dahulu. Analisis kelayakan investasi dapat dipahami sebagai tindakan yang dilakukan untuk mengetahui prospek dari suatu proyek investasi yang mendasari pengambilan keputusan diterima atau ditolaknya investasi tersebut. Sebelum mengambil keputusan investasi, penting untuk dilakukan analisis kelayakan agar dapat menghindari penanaman modal pada proyek atau kegiatan yang tidak menguntungkan.
Investasi memiliki ruang lingkup yang luas, di mana investasi dapat dilakukan pada pengadaan aset riil seperti bangunan atau gedung, kendaraan, peralatan kantor, dan tanah, tetapi juga surat-surat berharga seperti deposito, obligasi, dan saham. Dari beragam instrumen tersebut, investasi terbagi dalam tiga durasi waktu, yakni jangka pendek, menengah, dan panjang.


Present Value Interest Factor of Annuity (PVIFA)
Tujuan utama dari investasi adalah memperoleh keuntungan atau tingkat pengembalian yang tinggi. Artinya, tidak ada investor yang mau mengalami kerugian bahkan kehilangan dana atau modal yang telah ditanamkan pada instrumen tertentu. Nah, agar tak salah dalam mengambil keputusan investasi, wajib hukumnya bagi investor untuk melakukan analisis kelayakan investasi. Namun, bagaimana caranya?

Kelayakan investasi tidak bisa dinilai hanya berdasarkan dari asumsi atau keyakinan saja, tetapi harus dianalisis secara mendalam dari berbagai aspek. Tanpa pertimbangan yang matang, investasi ibarat membeli kucing dalam karung. Artinya, investor tidak mengetahui secara jelas penanaman modal yang dilakukannya tersebut menguntungkan atau tidak.
Untuk menilai kelayakan suatu investasi, setidaknya terdapat empat metode yang bisa dilakukan, yakni:
Net Present Value Formula | Examples With Excel Template
1. Payback Period (PBP)
Metode Payback Period mengukur kecepatan pengembalian investasi. Oleh sebab itu, satuan ukuran yang dihasilkan bukan dalam bentuk persentase ataupun rupiah, melainkan waktu. Jika nilai PBP lebih cepat atau singkat dari yang disyaratkan, artinya investasi memiliki kelayakan. Sebaliknya, apabila nilai PBP lebih lambat atau lama berarti mengindikasikan tidak layaknya suatu investasi. Adapun formula untuk menghitung nilai PBP sebagai berikut.
  • Jika arus kas per tahun sama jumlahnya
PBP = (investasi awal/arus kas) x 1 tahun
  • Jika arus kas per tahun berbeda jumlahnya
PBP = n + (a – b/c – b) x 1 tahun
Keterangan:
n = tahun terakhir di mana jumlah arus kas belum bisa menutup investasi awal
a = jumlah investasi awal
b = jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke-n
c = jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke-n+1



Rumus Net Present Value (NPV) & Perhitungannya | PortalInvestasi.com
2. Net Present Value (NPV)
Jika Payback Period mengukur kecepatan pengembalian investasi, NPV mengukur investasi dari profitabilitasnya. Kelayakan investasi dengan metode Net Present Value (NPV) dinilai dari keuntungan bersih yang diperoleh di akhir pengerjaan suatu proyek atau investasi. Keuntungan bersih tersebut dihitung dari selisih nilai sekarang investasi dengan aliran kas bersih yang diharapkan dari proyek atau investasi di masa yang akan datang atau pada periode tertentu. Penilaian kelayakan investasi dengan pendekatan NPV ini merupakan metode kuantitatif yang mampu menunjukkan layak tidaknya suatu proyek atau investasi. Perhitungan NPV dirumuskan sebagai berikut:
NPV = ΣPVt – A0
NPV = (PV1 + PV2 + …) – A0
PV = NCF x Discount factor
Discount factor = 1/(1+r)t
Keterangan:
NPV = Net Present Value
PV = Present Value
NCF = aliran kas
A0 = investasi yang dikeluarkan pada awal tahun
r = biaya modal
t = periode waktu investasi/proyek
Pengambilan keputusan investasi dalam metode ini menggunakan asumsi sebagai berikut:
  • Jika NPV0 > NPV1, maka investasi atau proyek dinilai tidak layak karena berisiko mengalami kerugian.
  • Jika NPV0 < NPV1, maka investasi atau proyek dinilai layak karena berpotensi menghasilkan keuntungan.
  • Jika NPV0 = NPV1, maka investasi atau proyek dinilai tidak layak karena tidak menghasilkan keuntungan.
3. Internal Rate of Return (IRR)
Metode Internal Rate of Return (IRR) mengukur kelayakan suatu investasi berdasarkan tingkat suku bunga yang dapat menjadikan jumlah nilai sekarang keuntungan yang diharapkan sama dengan jumlah nilai sekarang dari biaya modal (NPV = 0). Bagaimana bisa? Dalam metode ini, time value of money telah diperhitungkan sehingga arus kas yang diterima telah didiskontokan atas dasar biaya modal atau tingkat bunga yang diterapkan.
Untuk menghitung nilai IRR harus dilakukan dengan cara trial and error atau menggunakan tabel tingkat bunga. Adapun formula perhitungan IRR sebagai berikut.
IRR = R1 + (PV1 – PV0/PV1 – PV2) x (R1 – R2)
Keterangan:
IRR = Internal Rate of Return
R1 = tingkat bunga pertama
R2 = tingkat bunga kedua
PV = Present Value
Pengambilan keputusan investasi berdasarkan metode IRR menggunakan asumsi sebagai berikut:
  • Suatu investasi dikatakan layak, jika nilai IRR yang dihasilkan lebih besar dari tingkat bunga yang diterapkan.
  • Suatu investasi dikatakan tidak layak, jika nilai IRR yang dihasilkan lebih kecil dari tingkat bunga yang diterapkan.
Present Value Interest Factor of Annuity (PVIFA)

Berikut contoh kasus/soal dan perhitungan penilaian investasi dengan NPV yang disajikan dalam bentuk video.




Sekian tutorial dari gua, mengenai analisis kelayakan bisnis/investasi. Bagi para wirausahawan pemula, silahkan untuk mempelajari cara tersebut agar dapat mengkaji kembali apakah usaha yang akan dijalankan dapat membawakan keuntungan atau kerugian. Semoga bermanfaat, sekian dan  terimakasih.

Thursday, May 7, 2020

Manajemen Keuangan

Di dalam artikel ini, gua akan menyampaikan hal yang belum pernah gua bagikan sebelumnya kepada orang-orang yaitu tentang manajemen keuangan. artikel ini gua sampaikan dalam bentuk tutorial, jadi buat kalian yang masih awam tentang hal ini, silahkan menikmati artikel sederhana gua ini. semoga dapat membimbing kalian dalam mengetahui dan mempelajari hal tentang manajemen keuangan. selamat membaca.

manajemen keuangan 1Definisi dari manajemen keuangan itu sendiri adalah adalah praktik yang rutin dan penting dalam lingkungan bisnis. Ini melibatkan pengelolaan sumber daya keuangan perusahaan untuk memastikan ada atau tidaknya pemborosan dan mengontrol setiap hal mengenai kegiatan keuangan perusahaan yang meliputi pengadaan dana, penggunaan dana, pembayaran, proses akuntansi, penilaian risiko dan hal-hal lain yang berkaitan dengan keuangan.
Dan itu adalah salah satu alasan itu dianggap sebagai bagian integral dari perusahaan karena, tanpa penggunaan dana yang tepat, bisnis akan hancur, karena tidak melakukan produksi atau kegiatan.
Sistem manajemen ini harus dibentuk untuk mengikuti praktik terbaik, menggunakan alat manajemen keuangan yang diperlukan dan juga menerapkan strategi yang tepat untuk meminimalkan biaya dan memastikan produksi atau kegiatan bisnis berfungsi dengan lancar.
manajemen keuangan 2
Analisis sumber dana atau analisis dana merupakan hal yang sangat penting bagi manajer keuangan. Analisis ini bermanfaat untuk mengetahui bagaimana dana digunakan dan asal perolehan dana tersebut. Suatu laporan yang menggambarkan asal sumber dana dan penggunaan dana. Alat analisis yang bisa digunakan untuk mengetahui kondisi dan prestasi keuangan perusahaan adalah analisis rasio dan proporsional.
Langkah pertama dalam analisis sumber dan penggunaan dana adalah laporan perubahan yang disusun atas dasar dua neraca untuk dua waktu. Laporan tersebut menggambarkan perubahan dari masing-masing elemen tersebut yang mencerminkan adanya sumber atau penggunaan dana.
Pada umumnya rasio keuangan yang dihitung bisa dikelompokkan menjadi enam jenis yaitu:
1.     Rasio Likuiditas, rasio ini untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendeknya.
2.     Rasio Leverage, rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa banyak dana yang di-supply oleh pemilik perusahaan dalam proporsinya dengan dana yang diperoleh dari kreditur perusahaan.
3.     Rasio Aktivitas, rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas manajemen dalam menggunakan sumber dayanya. Semua rasio aktifitas melibatkan perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi pada berbagai jenis harta.
4.     Rasio Profitabilitas, rasio ini digunakan untuk mengukur efektifitas manajemen yang dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap penjualan dan investasi perusahaan.
5.     Rasio Pertumbuhan, rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa baik perusahaan mempertahankan posisi ekonominya pertumbuhan ekonomi dan industri.
6.     Rasio Penilaian, rasio ini merupakan ukuran prestasi perusahaan yang paling lengkap oleh karena rasio tersebut mencemirkan kombinasi pengaruh dari rasio risiko dengan rasio hasil pengembalian.

Manajemen Cash Flow

Pada dasarnya, konsep cash flow bukanlah hal yang sulit untuk dipahami dan dijalankan di dalam perusahaan. Hal ini bahkan dilakukan hampir semua perusahaan, tetapi sebagian melakukannya dengan cara yang kurang tepat. Akibatnya, manfaat yang dirasakan kurang maksimal. Cash flow merupakan sebuah siklus keuangan di dalam perusahaan di mana kita memanfaatkan uang perusahaan untuk bisa mendatangkan sejumlah sumber daya bagi usaha tersebut.

Lalu, kita melakukan kembali kegiatan produksi, penjualan, dan seterusnya secara berulang. Siklus inilah yang akan tetap berjalan di dalam perusahaan secara kontinu. Jika dicermati dari kegiatan yang berlangsung di dalam perusahaan, kita dapat menemukan dua cash flow sekaligus di sana, yakni:
·         
      Cash Inflow
Adalah segala bentuk kas yang masuk ke dalam perusahaan dan menjadi pemasukan yang akan menambah aset perusahaan tersebut. Hal ini meliputi beberapa bentuk, di antaranya uang hasil penjualan produk, piutang yang telah dicairkan, pinjaman bank, bunga yang didapatkan dari investasi, dan sejumlah tambahan modal dari luar (investor).
·        
      Cash Outflow
Adalah semua kas yang dikeluarkan dari perusahaan yang dimaksudkan untuk mendukung berbagai kegiatan di dalam perusahaan itu sendiri. Cash ouflow terdiri dari berbagai bentuk, seperti uang belanja perusahaan untuk memenuhi bahan-bahan baku yang dibutuhkan, dana untuk membayar gaji karyawan, dana untuk membayar sejumlah tagihan yang masuk, dana untuk membeli berbagai peralatan (aset) yang baru bagi perusahaan, 
Manajemen Keuangan adalah: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Ruang Lingkup


Manajemen Keuangan sangat penting bagi perusahaan mana pun, baik kecil maupun besar. Ini seperti garis hidup bisnis. Ini juga merupakan aktivitas vital yang harus dilakukan di organisasi mana pun.Namun, sistem manajemen ini juga memerlukan proses perencanaan, pengorganisasian, pemantauan dan juga pengendalian sumber daya keuangan suatu organisasi. Gagasan untuk melakukan itu adalah untuk dapat mencapai visi atau tujuan perusahaan pada kerangka waktu yang ditentukan. Dengan kata lain, penggunaan dana bisnis penting. Itulah alasan kenapa sistem manajemen keuangan seperti ruang mesin perusahaan dan dapat memengaruhi setiap departemen lainnya jika tidak ditangani dengan benar.
Sekian artikel artikel gua kali ini, semoga bermanfaat.