Menjalankan
sebuah bisnis jual-beli tidak akan terlepas dari permasalahan harga. Harga
memegang peranan penting dalam terjadinya kesepakatan jual-beli dari produsen
ke tangan konsumen. Melalui penetapan harga, akan terlihat posisi kelayakan
produk dari nilai ekonomisnya. Oleh karena itu, dengan permasalahan ini
perusahaan biasanya mengadakan penetapan harga yang disepakati sebelum barang
beredar di pasaran.
Menurut Machfoedz 2005, tujuan dari penetapan
suatu harga adalah untuk mencapai target perusahaan, mendapatkan laba dari
penjualan, meningkatkan serta mengembangkan produksi produk, serta meluaskan
target pemasaran. Penetapan harga suatu produk atau jasa tergantung dari tujuan
perusahaan atau penjual yang memasarkan produk tersebut.
Tujuan Penetapan Harga
1. Mencapai Penghasilan atas Investasi
Biasanya besar keuntungan dari suatu investasi telah ditetapkan
persentasenya dan untuk mencapainya diperlukan penetapan harga tertentu dari
barang yang dihasilkannya.
2. Kestabilan Harga
Hal ini biasanya dilakukan untuk perusahaan yang kebetulan
memegang kendali atas harga. Usaha pengendalian harga diarahkan terutama untuk
mencegah terjadinya perang harga, khususnya bila menghadapi permintaan yang
sedang menurun.
3. Mempertahankan atau Meningkatkan Bagian
dalam Pasar
Jika perusahaan telah mendapatkan pangsa pasar yang luas, merkea
harus berusaha mempertahankannya atau justru mengembangkannya. Untuk itu
kebijaksanaan dalam penetapan harga jangan sampai merugikan bisnis.
4. Menghadapi atau Mencegah Persaingan
Jika perusahaan baru mencoba-coba memasuki pasar dengan tujuan
mengetahui pada harga berapa mereka akan menetapkan penjualan. Ini artinya,
perusahaan belum memiliki tujuan dalam menetapkan harga coba-coba tersebut.
5. Memaksimalkan Laba
Tujuan ini biasanya menjadi acuan setiap bisnis untuk bertahan
hidup, karena setiap bisnis memerlukan laba.
Metode Penetapan Harga
Secara umum, terdapat 4 metode
untuk menetapkan harga yaitu, metode penetapan harga berbasis permintaan,
berbasis biaya, berbasis laba dan berbasis persaingan.
1. Berbasis Permintaan
Suatu metode yang menekankan pada berbagai
faktor yang memengaruhi selera dan kesukaan pelanggan berdasarkan kemampuan dan
kemauan pelanggan untuk membeli, manfaat yang diberikan produk dan perilaku
konsumen secara umum.
2. Berbasis Biaya
Faktor penetapan yang dipengaruhi aspek
penawaran atau biaya dan bukan aspek permintaan. Harga akan ditentukan
berdasarkan biaya produksi dan pemasaran produk yang ditambah dengan jumlah
tertentu sehingga menutupi biaya langsung, overhead, dan
juga laba/rugi.
3. Berbasis Laba
Penetapan yang didasarkan pada keseimbangan
biaya dan pendapatan. Metode ini memiliki 3 pendekatan yaitu, target profit
pricing (berdasarkan target keuntungan), target return on
sales pricing (berdasarkan penjualan) dan target return on
investment pricing sebuah perusahaan.
4. Berbasis Persaingan
Penetapan yang dilakukan dengan mengikuti apa
yang dilakukan pesaing. Metode ini memiliki 3 pendekatan melalui sistem
penjualan di bawah harga normal pesaing untuk menarik konsumen, menyamakan
harga agar persaingan tidak terlalu besar atau memberi harga lebih tinggi dari
pesaingnya dengan asumsi bahwa produk yang mereka tawarkan memiliki kualitas
lebih baik.
Strategi Penetapan Harga
Strategi penetapan harga merupakan proses perusahaan dalam
mengklasifikasikan dan menggolongkan produk yang dihasilkan apakah produk baru
atau produk yang telah beredar.
1. Produk Baru
Dalam pengenalan produk baru
perlu penetapan strategi harga. Berikut ini merupakan penetapan harga yang
efektif terdapat 2 alterrnatif yaitu:
·
Harga Mengapung (Skimming Price)
Harga mengapung adalah
memberikan harga yang tinggi agar dapat menutupi biaya dan sekaligus
meghasilkan laba maksimum atau dengan kata lain dalam hal ini perusahaan mampu
meyakinkan pelanggan bahwa produknya memiliki perbedaan dengan produk sejenis
yang dimiliki oleh pesaing.
Harga mengapung disebut juga dengan pendekatang skimming, pendekatan ini sangat efektif apabila
terdapat perbedaan harga atas aspek tertentu dan pesaing relatif sedikit.
Selain itu, pendekatan skimming bermanfaat
sebagai pembatas atas permintaan suatu produk sampai perusahaan merasa siap
kembali untuk melakukan produksi secara masal.
·
Harga Penetrasi
Harga penetrasi adalah
memberikan harga lebih rendah agar tercipta pangsa pasar permintaan, umumnya
diterapkan pada kondisi pasar yang tidak terfragmentasi ke dalam aspek berbeda
produk dan itu tidak memiliki nilai simbolis yang tinggi. Jika harga penetrasi
ini digunakan maka akan sangat cocok dan efektif untuk pasat yang cenderuing
sensitif terhadap harga.
2. Produk Yang Telah Beredar
Strategi penetapan harga pada
produk yang telah beredar di masyarakat umunya tidak lepas dari posisi produk
dalam siklus produk. Berikut 3 tingkatan dalam tahapan siklus, diantaranya:
·
Tahap Pertumbuhan
Tahap ini memiliki ciri-ciri
yaitu penjualan akan meningkat dan disertai dengan munculnya pesaing. Saat
terjadi pertumbuhan yang cepat maka biasanya strategi yang akan digunakan
adalah tetap mempertahankan harga produk atau pasar. Tapi sebaliknya, jika
pertumbuhan melambat, maka strategi yang diterapkan adalah strategi harga
agresif atau menurunkan harga agar bisa mendorong penjualan sekaligus mampu
menghadapi persaingan yang semakin ketat.
·
Tahap Kematangan
Tahap kematangan ini memiliki
karakteristik seperti fleksibilitas harga, hal tersebut terjadi karena tahap
ini merupakan efektivitas strategi dalam penetapan harga. Pada umumnya sudah
menjadi kewajiban bagi perusahaan menjadi sosok yang responsif terhadap situasi
pasar, konsumen, bahkan pesaing.
·
Tahap Penurunan
Dalam tahap ini umumnya
ditandai dengan menurunnya jumlah permintaan yang secara terus menurus. Selain
itu tahap ini merupakan tahap akhir dalam daur hidup produk yang memiliki dua
alternatif langkah utama yaitu:
1. Strategi
diskonting (pemotongan harga)
2. Mempertahankan
harga namun memotong biaya yang berhubungan dengan produk, khususnya dalam
pengeluaran untuk promosi.
No comments:
Post a Comment